Orang-orang Abstrak
Ada seseorang,
Menekan “ucapan” untuk beberapa orang
Lewat kata yang ia deraikan
Tersirat makna berbaur rasa
Sebagian orang menganggap label itu hanya ocehan belaka
Ada juga yang menganggap sebagai angin segar pengingat diri
Tapi, ada juga yang menganggapnya seperti makma, lava pijar yang termuntahkan dari mulut merapi
Seseorang itu menyebut sebagian orang dengan kata “abstrak”
Dia pikir, keberadaan orang-orang itu hanya bagai halusinasi yang tak penting
Andai bisa, ia ingin menghapus mereka dari kenyataan
Tapi, dia keliru
Dia tak bisa anggar kecongkakan semaunya
Hai orang-orang abstrak
Yang hanya melukis nama di kanvas orang lain
Orang lain itu telah sinis menatapmu
Karena baginya, orang-orang abstrak sangat tidak berguna
Duh, meleset!
Awalnya, orang-orang ini berhimpun dalam satu visi
Seiring bergulirnya senja, misi masing-masing menembus batas
Bergeser digilas kepentingan
Berpindah dihardik zaman
Tapi, bukan berarti seseorang bisa mulus menilai orang lain
Pakailah bahasa nan santun
Bijaklah dalam memberi petuah
Justifikasi takkan pernah berbuah solusi
Orang-orang abstrak menarik diri
Mengusap dada menghapus air mata
Mereka tak rendah untuk direndahkan
Hanya waktu yang sedang tidak berpihak
Orang-orang abstrak semestinya berbenah
Jika warna pelangi di tempat lama telah memudar
Masih ada pesona gulita di tempat yang lain
Tak perlu mengkerdilkan jiwa
Dunia ini hanya tempat bersenda gurau,
Sementara!