Foto: net

Riausastra.com – Setiap jiwa yang tersemat pada diri masing-masing insan,pasti punya eksistensi tersendiri. Eksistensialisme yang terbangun atas dasar harapan, impian,dan kenyataan. Itulah yang dinamakan dengan hidup.Sehingga,tak heran bila ia pasti punya arah dan tujuan sesuai dengan keinginannya. Sangat eksotis dan dinamis. Sebab hidup adalah pilihan.

Ketika harapan tidak selalu seiring dengan kenyataan,banyak di antara kita yang meratap, mendesah, bahkan menangisi hari-hari yang berganti dengan paradigma bahwa hidup teramat enggan untuk bersahabat. Hidup seakan lebih egois dengan perputaran roda waktu yang senantiasa menghabiskan sisa usia dengan berbagai kisah yang tak pernah sama, bahkan tak pernah berulang.

afikan bila saja hidup akan tetap elegan bersama masa lalu yang hanya menyisakan kenangan tanpa harga. Nilai mati bagi para pecundang yang menghargai realita dengan nominal yang harus realistis. Meski sebenarnya kita menyadari keterbatasan fungsi akal dalam menentukan kapabilitas. Akan tetapi, bagi segelintir orang,harapan tidak harus seiring dengan kenyataan. Itulah separuh jiwa yang tenang. Jiwa yang senantiasa konaah terhadap segala ketentuan Allah. Karena memang manusia hanya mampu mengharap dan berusaha. Sedangkan yang berhak memberi keputusan hanya Dia. Sebab, Dialah yang Maha Segala-galanya.

Berikut kata-kata bijak berperi:

Hujan panas permainan hari,
Senang susah permianan hidup,
So, berlayarlah menuju pulau harapan.

Sadarilah bahwa Anda adalah sebuah perahu kokoh yang mampu menahan dan mengangkut beban,yang terbuat dari kayu dengan kualitas terbaik. Dengan layar gagah menantang angin. Kesejatian Anda adalah berlayar mengarungi samudera,menerjang badai, menembus malam yang dingin,serta berjuang menemukan pantai harapan.


Sehebat apapun perahu tidak akan berarti bila hanya tertambat di dermaga. Dermaga adalah masa lalu Anda yang akan selalu menyiratkan ketakutan dan penyesalan. Jangan buang percuma daya dan kemampuan Anda dengan membiarkan diri Anda tertambat di sana. Berlayarlah! Bekerjalah! Karena Anda masih dikaruniai masa depan yang mampu Anda raih dengan segenap pengorbanan yang Anda curahkan.

Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah badai, gelombang, topan,dan batu karang. Sedangkan yang memisahkan Anda dengan keberhasilan adalah masalah yang senatiasa menghampiri. Di sanalah kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar mengarungi segala cabaran. Hakikatnya diri Anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.

Sadarilah Bahwa Hidup Ini Sungguh Indah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini