Untukmu Ibu Pertiwi
Ada pemuda berseragam putih abu-abu
Berlari kencang menerobos badai kericuhan
Ia usap kedua matanya, perih
Tak lekang, sehelai sang saka merah putih ia sandarkan dalam dadanya
Pemuda itu berkelana dalam lautan carut-marut
Mencari sinar di antara gelapnya katulistiwa
Sepatunya yang lusuh
Takkan pernah mengalahkan cerita fenomenal tentang sepatu raja yang berdebu
Pemuda itu, melukai jemari waktu dengan semangatnya
Terkadang, orang-orang malah menertawakannya
Sedang ia, bukan lagi anak kecil ingusan yang merengek minta dibelikan mainan
Jiwanya telah merekah, seiring merekahnya negeri penuh duka
Pemuda itu
Besar di sebuah sudut negeri
Ia lelah bertemankan mimpi-mimpi semu
Ia bosan berselimutkan janji-janji palsu
Pada sebuah negeri ia relakan jiwanya, raganya
Untuk ibu pertiwi yang dirindui anak-anaknya