Di Sisi Sebuah Kota
Para lelaki dewasa bertikai dengan tenaga
Membanting tulang diselimuti pekatnya asap
Tak hirau
Untuk sebuah harapan tersedia di periuk dapur
Para wanita berbadan melar
Menggelar lapak-lapak di sisi-sisi pasar
Sebelah tangannya menimbang dagangan
Sebelah tangannya memegang anaknya
Bertemankan asap pekat
Tak membuat semangatnya pudar
Anak-anak berseragam
Tak lagi mewarnai kota yang gemilang
Kemana mereka?
Mereka menutup diri, mengunci pintu-pintu
Tak kuat dihimpit asap yang tak berkesudahan
Bangku-bangku sekolah disusun rapi
Senyap!
Seminggu lebih tiada yang singgah dan duduk
Hati merana
Mengingat bangku di gedung dewan yang tak pernah sunyi pendamba
Bocah-bocah kecil di tepi-tepi jalan
Berlomba dengan waktu dan jatah lampu merah
Di badan kecilnya, koran-koran negeri mereka jajakan
Mereka tak sadar
Isi koran negeri bercerita tentang derita mereka
Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Bingung!
Mereka ingin melatih anak bangsa pandai berliterasi
Tapi, bencana terlebih dahulu menepis mimpi-mimpi mereka
Suram!
Buram!
Kejam!
Sisi sebuah kota yang tak pernah sepi misteri