Minara, Antara Bukit Karamuntiang dan Bumi Bertuah
Bukit Karamuntiang:
Selaksa hamparan putih terbentang
Menutup sebagian kaki bukit yang menjulang
Sayup-sayup disentuh angin subuh
Teduh
Kusimpan cerita manis bersama mentari
Hijau bukit menyejukkan pandangan
Panorama megah bestari
Sempurna
Mahakarya Pemilik semesta
Ada Minara di Bukik Karamuntiang
Sang Pencuri Hati berwajah anggun
Menari-nari dalam tarian jiwa
Memesona
Ingin ku berlarut-larut mengenangnya
Indah
Bumi Bertuah:
Hamparan platinum di langit-langit senja
Perlahan, menembus dinding-dinding waktu
Sekejap saja,
Segalanya telah memutih
Aku mengeja cerita
Dari hati ke hati yang lelah dan tandus
Bila Minara telah singgahi Bumi Bertuah
Sulit sekali memintanya segera pulang
Minara tersenyum di sela-sela rindu
Rembulan merah, kalah pada pesona Minara
Semua mata mengenangnya
Tapi, tak seorang pun berani mengusik Minara
Minara, oh Minara
Bumi Bertuah tak lagi punya warna