Minara, Si Pencuri Hati
Kembali berpapasan dengan Minara di sini
Tersenyum di sela-sela bukit yang menghijau
Daun-daun mekar
Basah disiram gerimis yang bertandang
Kudapati Minara di sini
Betul-betul telah mencuri hatiku
Mudah sekali kutemui ia di sini
Menatapnya yang syahdu, sambil kuturuni anak tangga bebatuan
Kusedu secangkir teh hangat
Gulanya larut menyisakan rasa manis
Meski begitu, tetap saja tak mampu meluruhkan rinduku
Pada siapa lagi kalau bukan pada hujan di kotaku
Di sana ada Minara
Di sini juga ada Minara
Sama-sama si pencuri hati
Minara di sini adalah keteduhan
Minara di sana adalah kegaduhan
Ingin rasanya kuusir Minara dari kota itu
“Pergi!”
Hiduplah dalam dada-dada mereka yang tertawa menang..
Bumi Andalas, 2019