Betapa “GE-ER”nya Aku
Ponselku berbunyi tak kenal hari masih fajar
Pagi yang indah, merekah bersama waktu
Dalam lembut kau menyapaku,
“Apa kabar, Bu?”
Ada bahagia yang tengah merona dalam benakku
Menyapaku, membuatku merasa haru
“Mungkin dia merinduiku,” tebakku
“Atau dia menganggap betapa berartinya diriku,” anganku
Sungguh, aroma rumput segar telah berganti aroma melati
Lalu, segera kutersadar dari ilusiku saat Kau berkata,
“Kapan bantuan PKH cair, Bu”
Oh, Tuhan….
Betapa ge-ernya aku