Sekilas “prosa” terkesan seperti nama seseorang. Identik dengan nama perempuan yang mirip dengan nama penyanyi fenomenal “Rosa”. Apakah prosa juga seorang perempuan berwajah cantik dan bersuara emas seperti pelantun “Ayat-ayat Cinta” di atas? Mari kita cari tau, siapa itu “prosa”?.
Dalam Bahasa Latin, prosa artinya “terus terang”. Arti Prosa secara luas adalah suatu karya sastra yang bentuknya tulisan bebas dan tidak terikat dengan berbagai aturan dalam menulis seperti rima, diksi, irama, dan lain sebagainya.
Prosa terbagi dua, prosa lama dan prosa baru. Prosa lama tidak dipengaruhi bahasa asing, sedangkan prosa baru dipengaruhi oleh bahasa asing. Contoh prosa: cerpen dan novel.
Dari ulasan pengertian tentang prosa, ternyata prosa bukanlah sosok perempuan anggun dan pandai menghasilkan karya. Justru karya sastra yang dihasilkan itu sendirilah yang disebut dengan prosa. Prosa tak hanya piawai memainkan kata-kata. Bahkan prosa juga lihai dalam mempermainkan perasaan penulis dan pembacanya.
Beberapa waktu lalu, beberapa penggiat literasi tengah berkumpul di Rumah Prosa. Rumah Prosa merupakan sekretariat FLP Wilayah Riau yang beralamat di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru.
Dengan segala keterbatasan dan kerendahan hati, para penggiat literasi belajar dari pengalaman-pengalaman saat belum menuai keberhasilan. Namun, dengan segenap kemampuan, para penggiat literasi belajar untuk memberikan sumbangsih berupa ide, pemikiran, energi positif, dan karya untuk Bumi Lancang Kuning, Riau. Demi apa? Demi sebongkah berlian bernama “kesempatan untuk menjadi bagian dari syiar dakwah”. Juga demi sepetak tanah di kampung akhirat buah dari tulisan-tulisan yang bernilai kebaikan.
Rumah Prosa menjadi saksi, keinginan besar untuk mengembangkan literasi dan mendampingi para penggiat dan penikmat literasi, agar sejalan seiringan untuk melahirkan penulis-penulis yang beriman dan berintegritas di Bumi Bertuah ini.